BANYUWANGI – Memasuki hari kelima, challenge ketiga, peserta Indonesian Fire & Rescue Challenge (IFRC) ke-19 disuguhi Challenge Confined Space Rescue (CSR). Bertempat di Training Ground site PT Bumi Suksesindo (PT BSI), mereka unjuk gigi melakukan aksi penyelamatan di ruang terbatas.
Berbeda dengan sebelumnya, kali ini 24 Emergency Response Team (ERT) perusahaan pertambangan peserta IFRC hanya dibebani satu challenge. Dan pelaksanaan perlombaan terpusat di area site PT BSI, di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur.
Sejak awal lomba, para peserta menampilkan kemampuan terbaik. Berbekal pengalaman serta kekompakan, mereka menyelesaikan tantangan sesuai skenario perlombaan. Sungguh aksi yang menegangkan dengan tingkat kesulitan tinggi.
Setiap tim ditantang untuk unjuk kebolehan teknik menyelamatkan korban di ruang sempit dengan cepat, tepat, dan selamat. Mereka harus bisa memperhitungkan dengan akurat setiap aspek, seperti posisi dan kondisi korban, kondisi bangunan, jarak aman penyelamatan, dan peralatan yang telah disiapkan.
Untuk mendukung aksi ini, tuan rumah telah menyediakan bangunan khusus di area Training Ground. Di dalam bangunan bercat warna merah itu, dirancang sebuah ruangan berukuran sempit yang hanya bisa dilalui dua orang berhimpitan.
Asesor Head IFRC ke-19, Andi Awang, menyampaikan apresiasi atas performance apik 24 tim rescue perusahaan pertambangan yang hadir menjadi peserta. Menurutnya, seluruh personel memiliki kemampuan, pengalaman, serta kekompakan yang bagus.
Namun, untuk menentukan siapa tim dengan penampilan terbaik dalam menyelesaikan tantangan, pihaknya memiliki tiga kriteria penilaian. Meliputi, persiapan tim dalam menghadapi bencana, teknik, dan medical aspect.
“Tiga kriteria utama tersebut menjadi penentu penilaian tim,” katanya, Kamis (17/11/2022).
Untuk diketahui, Confined Space Rescue, merupakan aksi penyelamatan di ruang terbatas. Bagian dari operasi penyelamatan teknis yang melibatkan penyelamatan dan pemulihan korban yang terperangkap di ruang terbatas. Atau di tempat yang hanya dapat diakses melalui ruang terbatas. Seperti ruang bawah tanah, silo penyimpanan, tangki penyimpanan, dan saluran pembuangan.
IFRC ke-19 ini digelar di Banyuwangi, Jawa Timur, sejak 14-23 November 2022. Menjadi tuan rumah adalah PT BSI, operator tambang emas anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk, di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran.
Para peserta telah menghadapi challenge pertama, pada hari ketiga pelaksanaan, pada Selasa, 15 November 2022 lalu. Di sini mereka harus menyelesaikan tantangan Structural Fire Fighting dan Road Accident Rescue & Mass Casualty Response.
Challenge ini digeber di dua tempat berbeda, Structural Fire Fighting di Training Ground site PT BSI. Dan Road Accident Rescue & Mass Casualty Response di lapangan parkir destinasi Pantai Pulau Merah.
Challenge kedua digelar pada Rabu, 16 November 2022. Dengan Challenge High Angle Rescue dilakukan di Training Ground site PT BSI. Sementara Challenge Hazmat Spill Response berada di lapangan parkir destinasi Pantai Pulau Merah.
Pelaksanaan IFRC ke-19 ini terbilang cukup berbeda dengan event sebelumnya. Tuan rumah kegiatan, PT BSI memilih empat venue ikonik di Banyuwangi. Meliputi site PT BSI, destinasi Pantai Pulau Merah, Pantai Marina Boom Banyuwangi, dan Gedung Wanita. Pasca-perlombaan, pihak tuan rumah juga akan mengajak para peserta yang berasal dari antero Nusantara untuk berkeliling mengunjungi sejumlah destinasi wisata Banyuwangi.
Direktur PT BSI, Riyadi Effendi menyampaikan, sebagai tuan rumah dia berharap ajang IFRC ke-19 mampu memberikan dampak positif bagi Banyuwangi. Salah satunya agar wisata dan budaya Bumi Blambangan, semakin dikenal di tingkat nasional dan internasional.
Selain itu, para tamu dan peserta bisa memperoleh kesan positif tentang Banyuwangi. Sekaligus mampu mendorong geliat perekonomian masyarakat lokal.
“Kami berkomitmen untuk mendukung program pemerintah daerah. Salah satunya dalam pengembangan sektor pariwisata serta mendorong peningkatan perekonomian masyarakat,” kata Teddy, sapaan akrab Riyadi Effendi.
Dicontohkan, ketika perlombaan dilakukan di destinasi Pantai Pulau Merah. Para peserta diarahkan untuk menginap di sejumlah homestay milik warga lokal di sekitar tempat wisata di Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, tersebut.
“Dan kami sangat senang serta ikut bahagia mendapat laporan bahwa homestay milik warga sekitar penuh, pelaku UMKM meningkat omzetnya hingga pemilik usaha jasa laundry yang sampai harus menambah karyawan karena peningkatan pelanggan. Kami ikut berbahagia,” cetus Teddy. (*)