Tim Mining Fire and Rescue Indonesia pertama yang mengikuti pertandingan internasional adalah tim dari Kaltim Prima Coal, Sangatta, Kalimantan Timur. Tim ini bertanding pada Australian Open Cut Mine Rescue tahun 1994 di Sydney.
Tahun berikutnya, didirikan Komite Fire and Rescue tingkat nasional. Personel terdiri dari Departemen Pertambangan dan Energi (DOME), Basarnas (Badan Search and Rescue Nasional) dan Petugas Pelatihan Fire, Rescue and Safety dari perusahaan – perusahaan besar bertemu di Jakarta untuk membahas silabus pelatihan nasional dan konsep Challenge.
Konsep ” Challenge ” bukan berarti kompetisi, namun lebih sebagai upaya belajar dari yang lain. Masalah yang mendasar dalam kompetisi adalah tim peserta tidak dapat menyaksikan tim lain dalam menyelesaikan suatu kegiatan. Proses belajar dengan demikian terhenti pada latihan yang dimaksudkan untuk mengikuti suatu kompetisi. Salah satu contoh konsep Challenge adalah sebagai berikut : Indonesian Fire and Rescue Challenge memperkenankan tim untuk menangani insiden ( misal : kecelakaan jalan raya dengan 7 korban ) sementara tim lain menyaksikan dan belajar darinya. Setiap tim selanjutnya diberikan skenario yang sama dengan menerapkan prosedur dan teknik yang berbeda, yang semuanya akan dinilai. Penilaian atas tim yang terbaik, tanpa memperhatikan apakah suatu tim menentukan standarnya, dalam kesempatan pertama atau terakhir, dilakukan oleh penilai professional dari Indonesia, Australia, Amerika Serikat dan United Kingdom. Trophy dan souvenir diberikan pada saat upacara penyerahan hadiah.
Kaltim Prima Coal menjadi tuan rumah Indonesian Fire and Rescue Challenge pertama tahun 1995 yang diikuti oleh 7 tim peserta, selanjutnya diadakan di PT. Freeport Indonesia pada tahun 1996.
Selanjutnya di PT. BHP Arutmin Kalimantan Selatan pada tahun 1997, World Cup Fire and Rescue Challenge di Bali tahun 1998, Vico Indonesia, Badak Kalimantan Timur pada tahun 2000, PT. Newmont Nusa Tenggara, Nusa Tenggara Barat, tahun 2002, PT. Inco, Sorowako, tahun 2002, PT. Kaltim Prima Coal, tahun 2003.
Untuk mengukur sampai sejauh mana proses belajar yang telah dilakukan selama 8 tahun berjalan secara efektif dan maksimal, Dewan Nasional Fire and Rescue mengadakan Kompetisi Fire and Rescue di Ciracas, Jakarta. Kegiatan Kompetisi Pertama tersebut adalah “ 1 st National Fire and Rescue Challenge 2004” yang dilaksanakan mulai tanggal 29 – 31 Juli 2004 di PUSLATKAR – CIRACAS, Jakarta, dirangkai dengan Seminar Nasional dimana Dewan Nasional Fire and Rescue bertindak selaku tuan rumah.
Tahun 2005, Dewan Nasional Fire and Rescue kembali menunjuk PT. Freeport Indonesia selaku penyelenggara kegiatan National Fire and Rescue Challenge yang ke – 9. Pada kegiatan kali ini diadakan seminar nasional dengan tema : “ Peran dan Tanggung Jawab Fire and Rescue Team Perusahaan terhadap Masyarakat Sekitar “. Selain kegiatan Challenge dan Seminar, Dewan Nasional Fire and Rescue juga menentukan/memilih “ The Best Fireman – 2005 “.
Setelah 5 tahun kegiatan IFRC dilaksanakan di daerah operasi pertambangan umum, maka pada tahun 2006 Komite Nasional Fire and Rescue menunjuk perusahaan oil & gas sebagai pelaksana kegiatan tahunan Indonesian Fire and Rescue Challenge. Tahun ini manajemen TOTAL E&P Indonesie diberikan kepercayaan untuk menjadi penyelenggara Indonesian Fire and Rescue Challenge yang ke – 10. Empat trophy tambahan, yang diperebutkan yaitu : The Best Captain, The Most Favorite Team, The Most Improved Team dan The Best Team Spirited juga diperebutkan pada program IFRC ke 10 yang dilaksanakan di Senipah – Kutai Kartanegara yang merupakan salah satu area kerja TOTAL E&P Indonesie.
Melalui proses seleksi beberapa sarana dan fasilitas Fire Ground yang terdapat di seluruh Indonesia, akhirnya Dewan Nasional Fire & Rescue dan Assessor memutuskan Delta HSE Fire Ground – Senipah Resort Hotel, East Kalimantan sebagai tempat pelaksanan Kegiatan “2nd National Fire & Rescue Competitition”.
Kompetisi pertama yang dilaksanakan di Ciracas – Jakarta tahun 2004 hanya diikuti oleh 7 tim, sedangkan Kompetisi National Fire & Rescue ke 2 yang dilaksanakan pada tanggal 11 s/d 16 November 2007 telah terdaftar secara resmi 16 tim perusahaan dan 9 observer, diantaranya adalah tim Country Fire Authority Victoria – Australia dan observer dari Newmont Ghana dan TOTAL E&P Borneo – Brunei Darussalam.
Sejalan dengan upaya untuk meningkatkan kompetensi Fire & Rescue serta kualitas lomba, Dewan dan Assessor telah melakukan beberapa modifikasi pada skenario lomba, format penilaian, termasuk mendisain 3 (tiga) jenis lomba/kegiatan baru yang dipertandingkan pada kompetisi waktu itu, yaitu : Helicopter Fire & Rescue, Helicopter Underwater Rescue & Ship Engine Fire.
Selain kegiatan kompetisi, juga dilaksanakan kursus NECKSAFE yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan kompetensi personil Fire & Rescue dalam hal penanganan darurat terhadap cidera leher. Peserta yang lulus akan mendapatkan akreditasi secara nasional dari Australian Qualification Framework.
11 th Indonesia Fire & Rescue Challenge diikuti 16 perusahaan Nasional dan Internasional dari pertambangan umum, BP Migas, Energi dan Industri. Kegiatan tahunan ini dilaksanakan pada tanggal 23 s/d 28 November bertempat di Pomala, Kolaka, Sulwesi Tenggara yang merupakan salah satu lokasi operasi PT ANTAM (Persero) Tbk. Perusahaan ini merupakan BUMN pertama sebagai penyelenggara sejak dibentuknya kegiatan ini pada tahun 1995.
Selain kegiatan tersebut di atas juga dilaksanakan penyegaran pengetahuan dan keterampilan medis oleh Mr.Scott Sands – Safety Plus Training Pty Ltd dengan tujuan untuk memberikan pembekalan/keseragaman bertindak kepada tim dalam hal medis, sebelum lomba dimulai serta memastikan tim dapat memenuhi standar minimal yang disyaratkan oleh tim penilai. Tak kalah pentingnya, menjelang akhir kegiatan 11th IFRC dilaksanakan presentasi tentang Underground Fire Fighting oleh Mr. Tsuyoshi Kakita – Kunamoto University.
PT. Newmont Nusa Tenggara, Batu Hijau, tahun 2009 dipercaya kembali oleh Board of Directors Indonesian Fire & Rescue sebagai penyelenggara Indonesian Fire & Rescue Challenge untuk yang ke 2 kalinya, dimana sebelumnya perusahaan tersebut juga pernah menjadi tuan rumah kegiatan yang sama di tahun 2001. Kali ini lomba diikuti oleh 19 perusahaan Nasional dan Internasional dari Pertambangan Umum, BP Migas, Energi dan Industri. Kegiatan tahunan ini dilaksanakan pada tanggal 21 s/d 28 Juli 2009, bertempat di Batu Hijau, Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Terdapat 3 (tiga) tim pendatang baru yang ikut berpartisipasi pada Kegiatan Indonesian Fire & Rescue Challenge Ke 12, yaitu Team Fire & Rescue PT. Arutmin Indonesia – Asam-Asam, PT. Pamapersada Nusantara dan Newmont Australia.
Neck Safe Aquatic adalah merupakan bekal yang akan diberikan kepada peserta sebelum kegiatan challenge dimulai. Hal ini dimaksudkan agar tim dapat menerapkan prosedur yang sesuai ketika melakukan pertolongan dan penyelamatan di air. Selain itu rencananya akan dilaksanakan presentasi dan demonstrasi Solo Rescue Technique yang diperkenalkan oleh Tara Bendeich- Assessor Wanita yang berasal Australia, namun karena sesuatu hal, demonstrasi dan presentasi ini batal dilaksanakan.
Indonesian Fire & Rescue Challenge Ke 13 diselenggarakan di PT. Bukit Asam (Persero) Tbk, Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Kegiatan tahunan ini diselenggarakan pada tanggal 17 s/d 24 Juli 2010. PT. Bukit Asam (Persero) Tbk merupakan perusahaan pertama dari Pulau Sumatera yang menjadi tuan rumah IFRC dan merupakan perusahaan BUMN Ke 2 yang dipercaya oleh Board of Directors Indonesian Fire & Rescue untuk menyelenggarakan kegiatan tahunan ini. 13 th Indonesian Fire & Rescue Challenge (13th IFRC) diikuti oleh 20 Perusahaan Nasional dan Internasional dari Pertambangan Umum, BP Migas, Energi dan Industri, satu diantaranya adalah pendatang baru, yaitu PT. Tunas Inti Abadi – ERT CK. Selain itu 7 (Tujuh) perusahaan yang baru bergabung pada kegiatan ini mengirimkan karyawannya sebagai peninjau (Observer), yaitu : PT. Asmin Koalindo Tuhup, PT. Nusa Halmahera Minerals, PT. Riau Baraharum, PT. Kitadin Tanjung Mayang, PT. Leighton Contractors, PT. Karunia Bumi Nusantara dan Soutch Pasific Viscose.
Collapsed Structure Search & Rescue (CSSR) merupakan kegiatan yang didemonstrasikankan pada 13th IFRC, dengan harapan suatu saat kegiatan ini dapat menjadi bagian kegiatan yang di “challenge” kan atau dilombakan pada Kegiatan Indonesian Fire & Rescue mendatang. Demonstrasi Solo Rescue Technique juga ditampilkan pada menjelang akhir kegiatan, dimana kegiatan ini tidak jadi dilaksanakan di tahun 2009.
“Berbagi untuk Lebih Peduli” yang merupakan konsep kegiatan Indonesian Fire & Rescue Challenge (IFRC) yang Ke 14 tidak hanya berisi kegiatan teknis lomba/challenge antar perusahaan yang terlibat sebagai peserta namun kegiatan ini juga dapat memberikan dampak positif langsung kepada masyarakat yang ada disekitar lokasi operasi pertambangan PT. Berau Coal. Adapun kegiatan yang dilakukan sebagai wujud konsep tersebut adalah Rescue Goes to School, Workshop Safety at Home, Jambore dan Lomba Menulis Essay, Semiloka serta Aksi Donor Darah.
Indonesian Fire & Rescue Challenge Ke 14 yang dilaksanakan di PT. Berau Coal, Tanjung Redeb, Kabupaten Berau dari tanggal 16 s/d 26 September 2011 memiliki beberapa kelebihan, selain diperkenalkannya challenge yang baru pertama kali dilakukan seperti Mass Casualty Response, Collapsed Structure Search & Rescue dan Underwater Rescue juga fireground/sarana kegiatan yang sangat memadai, panitia juga menyuguhkan lokasi yang sangat indah dan sangat terkenal di mancanegara yaitu Pulau Derawan.
Kegiatan tahunan kali ini diikuti oleh 20 team fire & rescue dari Pertambangan Umum, BP Migas, Energi dan Industri dimana 4 (Empat) diantaranya adalah tim yang baru terlibat pada kegiatan IFRC yaitu PT. Holcim – Cilacap, PT. Cipta Kridatama dan PT. Thiess Contractors Indonesia. Tim Peninjau (Observer) yang baru terlibat dari PT. Agincourt Resources, PT. Kobatin, PT. Trubaindo Coal Mining, PT. Badak NGL, Bintang, PT. Holcim-Narogong, PT. Timah, PT. Cibaliung Sumber Daya, PT. Nusa Halmahera Minerals Gosowong serta International Observer dari Ivory Coast-Africa.
Salah satu perwujudan dari Tema “Growth Together With Us” Community Relations (Comrel) PT. Indominco Mandiri akan menyelenggarakan Seminar Kesehatan untuk Para Kader PUSKESMAS PEMBANTU Mitra Binaan PT. Indominco Mandiri dengan Tema “Teknik dan Cara Penggunaan Alat Automated External Defibrillation (AED)”. Seminar dan training memberikan pencerahan, orientasi dan familiarisasi kepada calon operator AED tentang bagaimana menggunaan alat tersebut dengan benar dan selamat karena walaupun alat ini adalah untuk menyelamatkan jiwa manusia namun jika salah dalam pengoperasiannya dapat menyebabkan pada kegagalan alat dan mengancam keselamatan jiwa manusia. Safety Tree Climbing adalah merupakan salah satu acara tambahan yang ditampilkan pada kegiatan tahunan ini guna menambah kompetensi tim dalam bidang rescue.
Kegiatan Indonesian Fire & Rescue Challenge Ke 15 dilaksanakan di PT. Indominco Mandiri dari tanggal 17 s/d 27 November 2012 diikuti oleh 20 Team Fire & Rescue dari Pertambangan Umum, BP Migas, Energi dan Industri dimana 1 (satu) diantaranya adalah tim yang baru terlibat pada kegiatan IFRC, yaitu PT. Agincourt Resources-Martabe.
Tidur di Bumi Perkemahan yang terletak di alun-alun Kota Tobelo adalah salah satu ciri khas pelaksanaan Kegiatan Indonesian Fire & Rescue Challenge Ke 16, dimana PT. Nusa Halmahera Minerals selaku penyelenggara dari kegiatan ini. Kegiatan dimulai dari tanggal 12 s/d 22 November 2013, diikuti oleh 22 tim Fire & Rescue dari Pertambangan Umum, BP Migas, Energi dan Industri dan tahun ini merupakan jumlah peserta terbanyak ke 2 setelah PT. Kaltim Prima Coal yang dilaksanakan pada tahun 2004. Beberapa tim yang sebelumnya terlibat sebagai observer, tahun ini ikut sebagai peserta, mereka adalah PT. Trubaindo Coal Mining, PT. Meares Soputan Mining, PT. Astra International, Tbk dan PT. Darma Henwa, Tbk.
Setelah hampir 7 tahun meninggalkan konsep kompetisi, maka ditahun ini Dewan Indonesia Fire & Rescue memutuskan untuk melaksanakan kegiatan tahunan di bawah supervisi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) – Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara menggunakan konsep kompetisi.
Kompetisi Indonesian Fire & Rescue Ke 3 dilaksanakan di PERTAMINA HSE TRAINING CENTER – Sungai Gerong, Palembang. Kegiatan dimulai sejak tanggal 22 s/d 30 November 2014. 13 (Tiga belas) tim telah mendaftarkan diri secara resmi dan dua diantaranya adalah pendatang baru, yaitu tim dari PT. Petrosea, Tbk dan PT. Pertamina (Persero). Lomba kali ini memperkenalkan 2 kegiatan baru, yaitu Collapsed Structure Search & Rescue dengan tingkat kesulitan/rintangan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya dimana kali ini tim harus membuat penopangan vertical dan menembus dinding beton secara vertical untuk menyelamatkan korban yang terperangkap serta Hydrocarbon Firefighting. Seluruh tim yang terlibat telah dibekali dengan pelatihan dan workshop agar kegiatan tahun ini dapat dilaksanakan secara selamat.
Setelah mengevaluasi sarana, fasilitas termasuk transportasi barang dan peralatan lomba dari berbagai Pusdiklat Fire & Rescue yang terdapat di Indonesia, baik yang dikelola swasta maupun pemerintah, akhirnya Dewan Fire & Rescue Indonesia menetapkan penyelenggaraan kegiatan Kompetisi Fire & Rescue yang Ke 4 diselenggarakan di PUSDIKLAT MIGAS, Cepu, Provinsi Jawa Tengah. Tanggal 15 s/d 23 November ditetapkan sebagai waktu pelaksanaan kegiatan tahunan ini. 14 (Empat belas) tim mendaftarkan diri secara resmi termasuk dua diantaranya adalah tim pendatang baru adalah Tim Tanggap Darurat dari PT. Kideco Jaya Agung dan PUSDIKLAT MIGAS Cepu. Lomba tahun ini memperkenalkan 2 kegiatan baru yang a diperlombakan, yaitu Rotary Wing Firefighting dan Mayday Firefighter Down. Jika selama pelaksanaan Indonesian Fire & Rescue Challenge/Competition dari tahun 1995 hingga 2014 Tim Tanggap Darurat diberikan skenario bagaimana tim menyelamatkan korban namun kali ini dalam kegiatan Mayday Firefighter Down seorang penyelamat diberikan skenario bagaimana caranya mereka dapat menyelamatkan diri jika terperangkap dalam reruntuhan, terlilit, tersesat atau kehilangan arah dan kehabisan supply udara. Demikian pula untuk kegiatan CSSR, seluruh tim dituntut untuk membuat/memotong seluruh rangkaian penopangan jendela (Window Shoring). Guna memastikan kegiatan Fire & Rescue Kompetisi yang Ke 4 dapat dilaksanakan secara selamat maka seluruh Tim Tanggap Darurat yang akan terlibat pada kegiatan tahunan ini telah dibekali dengan pelatihan dan workshop.
Dewan Indonesian Fire & Rescue kembali menggunakan konsep kompetisi untuk penyelenggaraan Kompetisi Indonesian Fire & Rescue Ke 5 yang dilaksanakan di Indonesia Disaster Relief Training Ground (Ina – DRTG), PUSDIKLAT PB BNPB, Sentul, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat dari tanggal 23 November s/d 3 Desember 2016 dengan diikuti oleh 12 Tim dari 11 perusahaan Tanggap Darurat dari perusahaan general mining, energy & industry dengan PT. Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA) sebagai tim yang baru terlibat.
Konsep challenge kembali diperkenalkan di tahun 2017, pada kegiatan Indonesian Fire & Rescue yang Ke 17 setelah 3 tahun berturut-turut menggunakan konsep kompetisi. Untuk yang ke 3 kalinya PT. Kaltim Prima Coal (1995, 2003 dan 2017), yang terletak di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur kembali dipercayakan sebagai penyelenggara kegiatan. Kegiatan berlangsung selama 10 hari, dimulai dari tanggal 3 s/d 12 November 2017. 19 Tim Tanggap Darurat dari 18 perusahaan general mining, oil & gas, energy & industry mengikuti kegiatan ini. Diantaranya 19 tim terdapat dua perusahaan pertambangan umum yang baru terlibat pada kegiatan tahunan ini, yaitu PT. Jembayan Muarabara dan PT. Multi Harapan Utama.
Guna memastikan kegiatan yang dilaksanakan dapat berjalan secara selamat dan lancar, maka dilakukan pertemuan teknis dari tanggal 9 s/d 11 September 2017 di Grand Jatra Hotel, Balikpapan. Tim Instruktur dan Manajer dibekali Workshop Mass Casualty Incident beserta prinsip-prinsip dasar Heavy Vehicle Rescue/Road Accident Rescue. 19 Assessor Nasional dan 6 Assessor Internasional (2 dari Australia), 3 dari Belanda dan 1 dari South Africa) dilibatkan pada kegiatan 17th Indonesian Fire & Rescue Challenge.
Pada penutupan kegiatan Indonesian Fire & Rescue Challenge Ke-17, Dewan Indonesian Fire & Rescue telah menunjuk dan mengumumkan PT. Adaro Indonesia (PTAI) sebagai tuan rumah kegiatan Indonesian Fire & Rescue Challenge (IFRC) Ke-18, tahun 2018 dengan lokasi penyelenggaraan lomba di Kabupaten Tabalong dan Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Manajemen PTAI menerima positif penunjukan mereka sebagai Tuan Rumah penyelenggara, Panitia Lokal yang dibentuk secara serius merencanakan kegiatan tahunan ini dengan semangat yang tinggi agar kegiatan dapat berjalan sesuai rencana, lancar dan berkualitas. Tim bekerja keras dan profesional, membangun Bumi Perkemahan dengan fasilitas akomodasi yang memadai. Desain termasuk tata letak dibuat sangat menarik sehingga peserta tidak akan merasa bosan untuk tinggal di Bumi Perkemahan, sebagian sarana simulasi untuk challenge di bangun didekat bumi perkemahan di Kawasan Terpadu RISA (Regional Integrated Support Area) Hauling Road Paringin Lama KM 69 Kab. Balangan – Prov. Kalsel, seperti Structural Firefighting, Mud Rescue, Water Rescue dan Confined Space Rescue.
IFRC Ke-18 juga memperkenalkan kegiatan penyelamatan yang belum pernah di challenge sejak dilaksanakannya IFRC tahun 1995 yaitu penyelamatan korban yang terperangkap di cabin alat berat dengan kondisi berlumpur. Kegiatan ini sengaja di desain untuk mengakomodir adanya kenyataan di lapangan dimana dijumpai kesulitan dalam melakukan penyelamatan pada kecelakaan alat berat yang terperosok dalam lumpur, yang sering terjadi pada akhir-akhir ini di pertambangan di Indonesia.
Untuk memastikan bahwa peserta dapat memiliki bekal, berupa referensi, standard, pedoman, teknik, strategi dan kemampuan individu yang diperlukan dalam melakukan tindakan penyelamatan yang efektif, efisien dan aman, maka akan dilaksanakan Workshop Mud Rescue sebelum challenge dilaksanakan.
Pelaksanaan kegiatan 6th Indonesian Fire & Rescue Competition tidak terlepas dari dukungan Jajaran Manajeman Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia. Melalui serangkaian pembicaraan sejak tahun 2017 sampai dengan 2018, akhirnya melahirkan kerjasama antar Dewan Indonesian Fire & Rescue dan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia. Ketersediaan wahana dan kerjasama inilah yang melatar belakangi keputusan penyelenggaraan kegiatan Indonesian Fire Rescue Competition bertempat di STPI Curug, Serpong, Tangerang.
Kerjasama ini dilandasi atas kesamaan pandangan dalam memperluas silaturahmi dan kerjasama di bidang perikemanusian khususnya pada bidang fire, rescue serta tanggap darurat bencana di Indonesia yang saat ini banyak dimotori oleh BNPB, BASARNAS, ESDM serta Organisasi / LSM lainnya.
Diharapkan kerjasama ini juga dapat menambah wawasan, keterampilan dan pengetahuan para personil pemadam kebakaran dan penyelamatan di lingkungan ESDM dalam bidang Aircraft Rescue Fire Fighting, dimana sebagian besar perusahaan tambang juga dilengkapi dengan fasilitas landasan pesawat terbang atau helicopter.
Kegiatan 6th Indonesian Fire & Rescue Competition dilaksanakan pada tanggal 11 sampai dengan 20 Oktober 2019, meliputi kegiatan kompetisi di bidang Fire & Rescue, Workshop Aircraft Rescue Fire Fighting dan Seminar di bidang Keselamatan Penerbangan.