IFRC ke-19 PT BSI, Kementrian ESDM Puji Sumbangsih Sektor Pertambangan Untuk Bangsa Indonesia

IMG-20221114-WA0138

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) menyampaikan pujian terhadap sumbangsih sektor pertambangan untuk bangsa Indonesia. Melalui tim rescue, para pelaku investasi ini selalu berada di lini depan ketika ibu pertiwi dilanda bencana.

Di sisi lain, perusahaan tambang juga menyumbangkan devisa dan pajak yang luar biasa.

Pernyataan tersebut disampaikan Plh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM, M Idris F Sihite, saat meninjau pelaksanaan event Indonesian Fire & Rescue Challenge (IFRC) ke-19 yang digelar di Banyuwangi, Jawa Timur.

“Mereka inilah yang paling awal hadir ke lini terdepan saat bencana melanda di republik ini. Saya sampai merinding,” katanya, Rabu (16/11/2022).

Terhadap kontribusi positif itu, lanjut Idris, pemerintah melalui Kementerian ESDM, memberikan apresiasi. Dan diharapkan, peran serta aktif pelaku investasi sektor pertambangan untuk kemajuan bangsa Indonesia bisa terus ditingkatkan.

Kementerian ESDM juga mengapresiasi sumbangsih sektor pertambangan dalam memberikan sumbangan devisa dan pajak. Tercatat, hingga bulan Oktober 2022, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor pertambangan mineral dan batubara sudah menyentuh angka Rp142 triliun.

“Jadi harus kita jaga sama-sama dan mereka juga tetap memberikan kepedulian dengan tetap mempedomani tata kelola yang baik dalam menjalankan usahanya,” cetus Idris.

Dirjen Minerba Kementrian ESDM pun menyampaikan pujian dan terima kasih kepada tuan rumah IFRC ke-19, yakni PT Bumi Suksesindo (PT BSI). Operator tambang emas anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk, di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, dinilai memiliki kepedulian tinggi terhadap kesiapsiagaan dan manajemen tanggap darurat dalam pelaksanaan operasional kerja.

Menjadi bukti, lanjutnya, PT BSI melakukan respon cepat atas surat dari Dewan IFRC. Dan dalam waktu yang relatif singkat berhasil menggelar ajang bergengsi IFRC ke-19.

“Terima kasih juga kami sampaikan kepada 24 tim Emergency Rescue yang telah hadir menjadi peserta. Khususnya kepada Board of Director Pertapindo (Perhimpunan Profesi Tanggap Darurat Pertambangan dan Energi Indonesia), beserta jajaran asesor atas sumbangsih tenaga dan pikiran,” cetus Idris.

Disampaikan pula, IFRC digelar untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan personel maupun Emergency Respons Team (ERT) dengan belajar dari tim lain. Dengan cara memberikan kesempatan kepada tim rescue perusahaan untuk melaksanakan penanganan keadaan darurat sesuai dengan skenario yang sudah dibuat.

Kedua, dengan memberikan kesempatan kepada tim untuk menunjukkan dan mengukur sejauh mana proses belajar yang telah dilakukan. Agar dapat berjalan dengan efektif serta mencapai hasil yang maksimal.

Dirjen Minerba Kementrian ESDM juga menjabarkan bahwa kesiapsiagaan dan ketanggap bencanaan merupakan hal penting bagi perusahaan pertambangan. Paling utama adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan personil ERT yang bertujuan melindungi kehidupan karyawan, menangani insiden, serta melindungi aset perusahaan.

“Data statistik kecelakaan kerja yang kami himpun sampai 8 November 2022, nilai frequency rate sebesar 0,18 dan safety rate sebesar 102,92. Maka, peran tim tanggap darurat harus diperkuat dalam rangka mengurangi severity rate atau keparahan hasil kerja hilang dari korban,” urainya.

Untuk itu, Kementerian ESDM telah menetapkan petunjuk teknis hingga tahapan manajemen tanggap darurat perusahaan pertambangan. Yang dimulai dari identifikasi dan penilaian potensi, pencegahan keadaan darurat dan kesiapsiagaan keadaan darurat. Terakhir, melakukan pemulihan keadaan darurat.

Dan menjadi poin penting, perusahaan pertambangan di Indonesia wajib melakukan upaya untuk menghilangkan atau mengurangi kemungkinan terjadinya keadaan darurat. Salah satunya dengan membuat kebijakan pencegahan darurat.

Perlu diketahui, IFRC ke-19 yang digelar di Banyuwangi, Jawa Timur, dilaksanakan mulai 13-23 November 2022. PT BSI, sebagai tuan rumah kegiatan memilih empat venue sebagai lokasi perlombaan, yaitu Site PT BSI, Pantai Pulau Merah, Pantai Marina Boom Banyuwangi, dan Gedung Wanita.

Keempat titik ikonik tersebut sengaja dipilih sebagai upaya peran serta PT BSI dalam mendukung program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi. Khususnya dalam mendorong tumbuh kembang sektor pariwisata. Mengingat sektor pariwisata merupakan salah satu sektor perekonomian yang bisa berjalan berdampingan dengan pandemi Covid-19.

Sementara itu, selama mengikuti IFRC ke-19, para peserta diharuskan menyelesaikan delapan cabang Challenge. Yaitu Structural Firefighting (SFF), Road Accident Rescue & Mass Casualty Response (RAR & MCR), High Angle Rescue (HAR), Hazmat Spill Response (HSR), Confined Space Rescue (CSR), Firefighter Competency Test (FCT), Water Rescue (WTR), dan Firefighter Fitness Drill (FFD).

Share on facebook
Facebook
Share on google
Google+
Share on twitter
Twitter
Share on linkedin
LinkedIn
Share on pinterest
Pinterest
Open chat
Halo Indonesia Fire and Rescue Challenge
Saya butuh bantuan informasi, apakah bisa dibantu ?
-
Akun Resmi IFRC
Indonesia Fire and Rescue Challenge
www.ifrcofficial.com